1. Latar Belakang historis Bangsa Arab pra Islam Abad ke : VII Masehi.
Geografis dan Demografis
Di sebelah barat dibatasi Laut merah
Di sebelah timur dibatasi Teluk persia, lautan uman, sungai tigris dan sungai euphrat.
Di sebelah selatan dibatasi Samudra Hindia
Sebelah utara dibatasi sahara Tieh
Luasnya lebih dari 3 juta km persegi
Datarannya terdiri dari padang pasir dan gunung batu
Penduduknya pada masa itu sekitar 10-12 juta jiwa
Jazirah Arab terbagi menjadi 8 kawasan:
a. Hijaz. Di tepi lautan Merah. Di kawasan inilah letak kota Mekkah
b. Yaman. Ada di selatan Hijaz dan ada di tepi Samudra Hindia
c. Hadramaut. Ada di timur Yaman dan juga ada di tepi Samudra Hindia
d. Muhrah. Ada di sebelah timur Hadramaut
e. Uman. Ada di sebelah utara dan bersambung dengan Teluk Persia
f. Al Hasa. Ada di tepi teluk Persia dan bersambung hingga ke sungai Euphrat
g. Najd. Ada di antara Hijaz, Al Hasa, Syam, Yamamah
h. Ahqaf. Ada di tanah Arab bagian selatan dan ada di sebelah Barat Daya Uman
Sumber Daya Alam
a. Hijaz banyak menghasilkan buah-buahan seperti kurma dan anggur
b. Uman menghasilkan tembaga
c. Hadramaut menghasilkan kayu-kayuan wangi seperti gaharu dan kemenyan
d. Al Hasa menghasilkan permata-permata berharga
e. Yaman banyak menghasilkan buah-buahan, permata, dan merjan-merjan yang indah
f. Najd terkenal dengan kudanya
g. Najd dan Yamamah banyak menghasilkan gandum
2. Kekuatan-kekuatan sosio politik di luar bangsa Arab.
Kedua kekuatan yang sedang berhadap-hadapan pada saat itu ialah kekuatan Kristen dan kekuatan Majusi: kekuatan Barat berhadapan dengan kekuatan Timur.
Rumawi yang menguasai dunia ketika itu, membawa panji agama Nasrani. Tersebarlah agama ini di Mesir, di Syam (Suria-Libanon dan Palestina) dan Yunani, dan dari Mesir menyebar pula ke Ethiopia. Sesudah itu selama beberapa abad kekuasaan agama ini semakin kuat juga. Semua yang berada di bawah panji Kerajaan Rumawi dan yang ingin mengadakan persahabatan dan hubungan baik dengan Kerajaan ini, berada di bawah panji agama Masehi itu.
Berhadapan dengan agama Masehi yang tersebar di bawah panji dan pengaruh Rumawi itu berdiri pula kekuasaan agama Majusi di Persia yang mendapat dukungan moril di Timur Jauh dan di India. Paham Masehi di Barat dan Majusi di Timur sudah saling berhadap-hadapan, masing-masing merasa perlu dengan sekuat tenaga berusaha mempertahankan kepercayaannya. Namun demikian, kelak Allah berjanji bahwa kekuatan Romawi akan dikalahkan:
غُلِبَتِ الرُّومُ
Bangsa Romawi telah dikalahkan, Q,S: 30:2
3. Kekuatan keagamaan di luar Bangsa Arab
Seperti telah dijelaskan di atas, kekuatan keagamaan di luar bangsa Arab, diwakili oleh kekuatan Romawi (Nasrani) dan Persia (Majusi)
Agama Nasrani dan Yahudi berkembang pula di kawasan Jazirah Arab. Agama Yahudi bisa berkembang di Jazirah Arab karena kaum Yahudi yang ada di negeri Asyur diusir oleh Kerajaan Romawi. Banyak di antara kaum Yahudi lari ke Yaman dan Hijaz. Di tanah Hijaz ini sebagian mereka tinggal di Yastrib. Sedangkan agama Nasrani berkembang di tanah Arab karena adanya dukungan dari kerajaan Romawi dan kerajaan Habsy.
Berkembangnya agama Ahli kitab, ditandai juga dengan ayat-ayat Alquran yang berbicara tentang Ahli kitab.
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ
“Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata, Qs. 98:1
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَسْتُمْ عَلٰى شَيْءٍ حَتّٰى تُقِيْمُوا التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۗوَلَيَزِيْدَنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ مَّآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ طُغْيَانًا وَّكُفْرًاۚ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
(Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.” Dan apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu pasti akan membuat banyak di antara mereka lebih durhaka dan lebih ingkar, maka janganlah engkau berputus asa terhadap orang-orang kafir itu. Qs. 5:68
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلٰى فَتْرَةٍ مِّنَ الرُّسُلِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا جَاۤءَنَا مِنْۢ بَشِيْرٍ وَّلَا نَذِيْرٍۗ فَقَدْ جَاۤءَكُمْ بَشِيْرٌ وَّنَذِيْرٌ ۗوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan, “Tidak ada yang datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan.” Sungguh, telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Qs. 5:19
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik. Qs. 3:67
4. Kekuatan keagamaan (religius) di kota Mekkah
Sebelum datangnya Nabi Muhammad, bangsa Arab telah mengenal keesaan Tuhan (agama Tauhid), karena pada masa lampau telah hadir pula utusan Allah yang mendakwahi tauhid
Di antara negeri Yaman dan Uman (yang pada saat itu bernama Ahqaf) ada utusan Allah yang diturunkan kepada bangsar Arab dari qabilah kaum Aad yaitu Nabi Hud. Di antara Hijaz dan Syam, yang ketika itu bernama Hijr, ada bangsa Arab bernama kaum Tsamud yang didakwahi oleh Nabi Shalih.
Kemudian, Allah juga menurunkan nabi di Jazirah Arab yaitu Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Seruan kedua nabi ini pada umumnya diterima baik oleh bangsa Arab. Oleh karena itulah, bangsa ini telah mengenal tauhid. Namun demikian, setelah beberap masa, banyak perubahan dari ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Sehingga, ajaran ini hanya tinggal nama saja dan tinggal kulit-kulitnya saja. Intinya, bangsa Arab meyakini akan keesaan Allah, tetapi dalam beribadah, mereka membuat perantara-perantara yang bertujuan untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah.
Salah satu indikasinya adalah bahwa mereka sudah mengenal adanya kebangkitan dari kubur, tapi mereka mengganggap bahwa hal tersebut hanyalah sekadar dongeng dari nenek moyang mereka
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا وَآبَاؤُنَا أَئِنَّا لَمُخْرَجُونَ (٦٧)لَقَدْ وُعِدْنَا هَذَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ (٦٨)
“67. Berkatalah orang-orang yang kafir: "Apakah setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) bapak-bapak kita; Apakah Sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur)? 68. Sesungguhnya Kami telah diberi ancaman dengan ini[1106] dan (juga) bapak-bapak Kami dahulu; ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu kala". Qs. 27:67-68
لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا هَذَا مِنْ قَبْلُ إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ (٨٣)
“ Sesungguhnya Kami dan bapak-bapak Kami telah diberi ancaman (dengan) ini[1017] dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!". Qs 23:82
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَئِن جَاءَهُمْ نَذِيرٌ لَّيَكُونُنَّ أَهْدَىىٰ مِنْ إِحْدَى الْأُمَمِ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُمْ نَذِيرٌ مَّا زَاادَهُمْ إِلَّا نُفُورًا -
“Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sungguh-sungguh bahwa jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tetapi ketika pemberi peringatan datang kepada mereka, tidak menambah (apa-apa) kepada mereka, bahkan semakin jauh mereka dari (kebenaran), Qs. 35:42
اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا -
“karena kesombongan (mereka) di bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri. Mereka hanyalah menunggu (berlakunya) ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah, dan tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu. Qs. 35:43
37:168,182
لَوْ أَنَّ عِندَنَا ذِكْرًا مِّنَ الْأَوَّلِينَ -
”Sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang dahulu, Qs. 37:168
لَكُنَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ -
tentu kami akan menjadi hamba Allah yang disucikan (dari dosa).” Qs 37:169