Puasa Ramadhan

 

A. Pengantar

Ramadhan adalah kata Arab yang berasal dari akar kata Ramidha ar ramadh yang berarti panas yang menyengat. Karena panas yang terus menerus dan tanah yang menjadi semakin panas sedemikian rupa disebut Ramdha, jadi Ramadhan artinya membakar. Dengan demikian, bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa dimana di dalamnya terdapat beragam amalan dan ibadah yang menjadi pembakar dosa-dosa kita selama setahun sebelumnya.

Berikut adalah beberapa keistimewaan bulan Ramadhan

1. Bulan di turunkannya Al Quran

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (Qs Al Baqarah 2:185)

2. Terdapat malam yang lebih baik dari 1000 bulan


"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar (QS. Al-Qadar  Ayat : 1-5)

3. Peluang menghapus dosa-dosa yang lalu

"Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Dari salat (ke salat) yang lima waktu, dari Jumat ke Jumat, dari Ramadhan ke Ramadhan, semua itu dapat menghapuskan (dosa-dosa) di antara waktu tersebut, jika menjauhi dosa-dosa besar.” HR. Muslim No. 223


B. Shaum Ramadhan : Pengertian, Tujuan dan Hakekat

Salah satu ibadah yang special hanya ada di bulan Ramadhan adalah shaum. Di bulan Ramadhan, shaum menjadi salah satu ibadah wajib yang di bulan-bulan sebelumnya statusnya Sunnah. Hal ini sebagaimana tercantum dalam ayat berikut,

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. 2 : 183)

Shaum Ramadhan artinya menahan diri dari makan, minum dan hal-hal yang membatalkan shaum, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari selama di bulan Ramadhan. Tujuan dari shaum Ramadhan sebagaimana QS.2 : 183 adalah membentuk pribadi takwa.

Takwa menurut Ibnu Katsir artinya menjaga diri dari hal-hal yang dibenci, karena taqwa berasal dari kata al wiqoyah yang artinya penjagaan. Taqwa juga berarti menghindar, muttaqin adalah orang yang menghindar. Bagaimana pribadi takwa dapat terbentuk lewat ibadah shaum? Karena dalam ibadah shaum, seseorang harus menahan diri dari hal-hal yang menyebabkan batalnya shaum, padahal kalaupun batal hanya ia dan Allah swt yang tahu.


C. Keutamaan shaum Ramadhan

1. Diampuninya dosa-dosa di masa lalu

“Barangsiapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, Muslim, dll)


2. Sebagai Perisai yang Bisa Melindungi dari Api Neraka

““Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)


3. Waktu dikabulkannya doa

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizholimi” (HR. Tirmidzi; hasan) 


4. Terdapat keberkahan dalam bersahur

“Makan sahur itu berkah, maka jangan kamu tinggalkan meskipun hanya meminum seteguk air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR. Ahmad, dihasankan oleh  Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 3683)


5. Amalan memberi makan orang untuk berbuka puasa

“Barangsiapa memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala orang yang berpuasa itu tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala orang yuang berpuasa itu.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dll. Shahihul Jaami’ no. 6415)


6.  Bau Mulutnya Lebih Harum dari Bau Misk/Kasturi

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim).


D. Penutup

Ramadhan merupakan bulan latihan. Sebagai seorang muslim, penegakan Dienullah di muka bumi sudah seharusnya menjadi cita-cita. Tentu hal ini bukan sesuatu yang mudah dan cepat, sehingga butuh banyak persiapan dari setiap individu muslim. Oleh karena itu, Allah swt telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai kawah candradimuka untuk melatih setiap pribadi muslim. 

Banyak ibadah yang ditekankan di bulan Ramadan  sebagai sarana latihan untuk persiapan penegakkan Dienullah, sebagaimana berikut :

a. Penetapan waktu 1 Ramadhan, merupakan latihan ketaatan. Shaum Ramadhan merupakan ibadah structural yang membutuhkan keputusan kapan dimulainyaa oleh pimpinan. Bukankah ayat yang mewajibkan shaum Ramadhan (QS.2 : 183) diawali dengan kata Kutiba? Yang menunjukkan keharusan adanya pihak yang mewajibkan.

b. Shaum Ramadhan menuntut kita untuk berhati-hati dan mawas diri agar terhindar dari hal-hal yang dapat membatalkan shaum. Hal ini tentu menjadi sarana latihan dalam kehidupan yang sebenarnya agar kita juga dapat berhati-hati dalam melangkah sehingga terhindar dari hal-hal yang dapat menyebabkan dosa

c. Qiyamul Lail yang ditekankan rutin dikerjakan selama Ramadhan juga merupakan proses latihan untuk membentuk mental. Sebagaimana awal turunnya syariat qiyamul lail adalah agar mental ummat terbentuk dan siap melaksanakan tugas dan menghadapi ujian yang Allah swt turunkan (qoulan tsakillan). Hal ini sebagaimana terdapat dalam surat Al Muzzamil 1 – 5

يٰٓاَيُّهَا الْمُزَّمِّلُۙ

Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!

قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًاۙ

Bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil,

نِّصْفَهٗٓ اَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًاۙ

(yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu,

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.

اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا

Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.


d.  Itikaf, merupakan latihan untuk kita meninggalkan kecintaan terhadap dunia dan mengutamakan kecintaan kepada Allah swt

e. Zakat, Infak dan Sodaqoh, merupakan latihan kepekaan serta latihan berjihad dengan harta. Sanggupkah kita merelakan harta yang dimiliki untuk berjuang di jalan Allah swt?


Demikian sarana tarbiyah yang telah Allah swt sediakan di bulan Ramadhan. Semoga kita dapat memanfaatkannya dengan baik, sehingga paska Ramadhan kita dapat bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang bentuk serta sifatnya sangat jauh berbeda semasa menjadi ulat, bukan seperti ular yang puasanya hanya sekedar berganti kulit tetapi tidak banyak membawa perubahan pada sifat dan kepribadiannya. Allahuálam.


Review :

1. Apa target pribadi utama yang hendak Anda capai Ramadhan tahun ini, seandainya ini adalah Ramadhan terakhir Anda?

2. Apa hal-hal yang mau Anda lakukan di sisa waktu Ramadhan ini untuk mencapai target tersebut?