1. Pengertian Fi’il (kata kerja)
Fi’I; (اَلْفِعْلُ) adalah kata dalam ilmu nahwu yang menunjukkan suatu makna tertentu, di mana fi’il terikat dengan waktu. Fi;il juga merupakan kata yang mewakili pekerjaan / perbuatan, yang dikatakan sebagai “kata kerja”. Jadi kalimah fi’il adalah kalimah yang menunjukkan arti pekerjaan pada suatu masa atau waktu tertentu.
Ditinjau dari waktu peristiwa terjadinya suatu perbuatan, maka fiʻil dibagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu:
a. Fiʻil mâdhi (masa lampau),
Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang telah lampau atau sudah terjadi.
Contoh :
( كَتَبَ ) = Dia (lk) telah menulis,
a. Fiʻil mâdhi (masa lampau),
Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang telah lampau atau sudah terjadi.
Contoh :
( كَتَبَ ) = Dia (lk) telah menulis,
( قَالَ ) = Dia (lk) telah berkata
b. fiʻil mudhâriʻ (masa sedang / akan),
Fi’il mudhari’ adalah fi’il yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang atau akan terjadi.
Contoh :
( يَقُوْلُ ) = Dia (lk) sedang berkata,
b. fiʻil mudhâriʻ (masa sedang / akan),
Fi’il mudhari’ adalah fi’il yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang atau akan terjadi.
Contoh :
( يَقُوْلُ ) = Dia (lk) sedang berkata,
( تَعْلَمُوْنَ ) = kalian mengetahui
c. Fiʻil amr (perintah).
Fi‟il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi‟il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhâthab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Contoh :
( اكْتُبْ ) = tulislahlah !
( قُلْ ) = katakanlah !
2. Ciri ciri Fi’il (kata kerja)
Secara umum dapat diketahui atau dikenali bahwa suatu kata (kalimah) dinyatakan sebagai Fi’il adalah dengan cara melihat ciri cirinya, dalam bahasa Indonesia fi’il yang artinya kata kerja memiliki ciri adanya awalan me…, ber.., ter…, di…,.
Dalam bahasa Arab ada ciri ciri khusus sesuai dengan kaidah bahasa Arab baik fi’il madhi, fi’il mudhari’ ataupun fi’il amr sebagai berikut :
a. Ciri pada fiʻil mâdhi
Berikut adalah beberapa ciri dari fi’il madhi :
(1) Huruf akhir selalu berharokat fatah ( )
Contoh kata
( اَخْرَجَ )
Dia telah mengeluarkan
(tersimpan dhomir هُوَ )
Contoh pada ayat al-Qur’an
الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
“yang telah mengumpulkan harta dan menghitung-hitung” (QS.104 : 2)
Contoh kata
( جَلَسَ )
Dia telah duduk
(tersimpan dhomir هُوَ )
Contoh pada ayat al-Qur’an
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
“ Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah” (QS. Al-Alaq / 96 : 2)
(2) Adanya huruf Ta ( ت ) fail di akhir atau Ta ( ت ) sebagai pelaku
Contoh kata
( فَعَلْتَ )
Kamu telah bekerja
(tersimpan dhomir أَنْتَ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ
“dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong” (QS.110 : 2)
Contoh kata
( عَلِمْتُ )
Aku telah mengetahui
(tersimpan dhomir أَنَا )
Contoh pada ayat a-Qur’an
اِذْ قَالَ لَهٗ رَبُّهٗٓ اَسْلِمْۙ قَالَ اَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!"Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".(QS. 2 : 131)(3) Adanya Ta ( ت ) ta’nist atau Ta yang menunjukkan perempuan
Contoh kata
( نَصَرَتْ )
Dia telah menolong
(tersimpan dhomir هِيَ )
Contoh pada ayat al-Qur’an
قَالَتْ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ وَلَدٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ ۗ
Maryam berkata:"Ya Tuhanku, apa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki." (QS. 3 : 47 )
(4) Diawali dengan kata qod ( قَدْ ) yang berarti sungguh sungguh
Contoh kata
( قَامَ قَدْ )
Sungguh dia telah berdiri
(tersimpan dhomir هُوَ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
قَدْ خَسِرَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ اللّٰهِ ۗ
Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan;
b. Ciri pada fiʻil mudhâriʻ
(1) Diawali dengan huruf ya ( يَ )
Contoh kata
( يَعْلَمُ )
Dia mengetahui
( tersimpan dhomir هُوَ )
( يُعَلِّمُوْنَ )
Mereka mengajarkan
( tersimpan dhomir هُمْ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
Maryam berkata:"Ya Tuhanku, apa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki." (QS. 3 : 47 )
(4) Diawali dengan kata qod ( قَدْ ) yang berarti sungguh sungguh
Contoh kata
( قَامَ قَدْ )
Sungguh dia telah berdiri
(tersimpan dhomir هُوَ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
قَدْ خَسِرَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ اللّٰهِ ۗ
Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan;
b. Ciri pada fiʻil mudhâriʻ
(1) Diawali dengan huruf ya ( يَ )
Contoh kata
( يَعْلَمُ )
Dia mengetahui
( tersimpan dhomir هُوَ )
( يُعَلِّمُوْنَ )
Mereka mengajarkan
( tersimpan dhomir هُمْ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ
Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? (QS. Al-Alaq / 96 : 14)
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (QS. An-Naas /114 : 5)
(2) Diawali dengan huruf ta (تَ )
Contoh kata
( تَقُوْلُ )
Kamu sedang berkata
(tersimpan dhomir أَنْتَ )
( تَفْعَلْنَ )
Kamu sedang bekerja
(tersimpan dhomir اَنْتِ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (QS. Al-kafirun /109 : 2)
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ
Dan kamu tidak dapat menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam (QS. A-Takwir /81 : 29).
(3) Diawali dengan huruf sin ( سَ )
Contoh kata
( سَيَقُوْلُ )
Dia akan berkata
( tersimpan dhomir هُوَ )
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (QS. Al-lahab /111 : 3)
(4) Diawali dengan kata saufa (سَوْفَ )
Contoh kata
( تَعْلَمُوْنَ سَوْفَ )
kelak akan Kamu mengetahui
tersimpan dhomir أنْتُمْ )
(اَفْعَلُ سَوْفَ )
Aku akan kerjakan
(tersimpan dhomir أَنَا )
Contoh pada ayat a-Qur’an
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. (QS. An-Nisaa /4 : 56)
قَالَ سَوْفَ اَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيْ ۗ
Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. (QS. Yusuf /12 :98)
(5) Beberapa yang lainnya akan dibahas nanti
c. Ciri pada fiʻil amr
(1) Huruf terakhir dijazemkan dengan tanda sukun
Contoh kata
( اِجْلِسْ )
Duduklah engkau !
(tersimpan dhomir أَنْتَ )
( قُمْ )
Bangunlah engkau !
(tersimpan dhomir أَنْتَ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan” (QS. Al-Alaq / 96 : 2)
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (QS. Al-mu’minun / 23 : 1 )
(2) Adnya huruf ya ( يَ ) setelah huruf terakhir
Contoh kata
( اِجْلِسِي )
Duduklah engkau !
(tersimpan dhomir اَنْتِ )
( اُدْخُلِي )
Masuklah engkau !
(tersimpan dhomir اَنْتِ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. (QS. Al-Fajr /89 : 28)
فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ
Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, (QS. Al-Fajr /89 : 29)
3. Bentuk pola Fi’il (kata kerja)
Dari beberapa ciri fi’il (kata kerja) di atas yang sudah dijelaskan, secara lengkap ciri ciri fi’il tersebut baik fi’I; madhi, fi’il mudhori” dan fi’il amr terdapat pada bentuk atau pola berikut :
Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? (QS. Al-Alaq / 96 : 14)
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (QS. An-Naas /114 : 5)
(2) Diawali dengan huruf ta (تَ )
Contoh kata
( تَقُوْلُ )
Kamu sedang berkata
(tersimpan dhomir أَنْتَ )
( تَفْعَلْنَ )
Kamu sedang bekerja
(tersimpan dhomir اَنْتِ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (QS. Al-kafirun /109 : 2)
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ
Dan kamu tidak dapat menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam (QS. A-Takwir /81 : 29).
(3) Diawali dengan huruf sin ( سَ )
Contoh kata
( سَيَقُوْلُ )
Dia akan berkata
( tersimpan dhomir هُوَ )
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (QS. Al-lahab /111 : 3)
(4) Diawali dengan kata saufa (سَوْفَ )
Contoh kata
( تَعْلَمُوْنَ سَوْفَ )
kelak akan Kamu mengetahui
tersimpan dhomir أنْتُمْ )
(اَفْعَلُ سَوْفَ )
Aku akan kerjakan
(tersimpan dhomir أَنَا )
Contoh pada ayat a-Qur’an
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. (QS. An-Nisaa /4 : 56)
قَالَ سَوْفَ اَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيْ ۗ
Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. (QS. Yusuf /12 :98)
(5) Beberapa yang lainnya akan dibahas nanti
c. Ciri pada fiʻil amr
(1) Huruf terakhir dijazemkan dengan tanda sukun
Contoh kata
( اِجْلِسْ )
Duduklah engkau !
(tersimpan dhomir أَنْتَ )
( قُمْ )
Bangunlah engkau !
(tersimpan dhomir أَنْتَ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan” (QS. Al-Alaq / 96 : 2)
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (QS. Al-mu’minun / 23 : 1 )
(2) Adnya huruf ya ( يَ ) setelah huruf terakhir
Contoh kata
( اِجْلِسِي )
Duduklah engkau !
(tersimpan dhomir اَنْتِ )
( اُدْخُلِي )
Masuklah engkau !
(tersimpan dhomir اَنْتِ )
Contoh pada ayat a-Qur’an
ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. (QS. Al-Fajr /89 : 28)
فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ
Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, (QS. Al-Fajr /89 : 29)
3. Bentuk pola Fi’il (kata kerja)
Dari beberapa ciri fi’il (kata kerja) di atas yang sudah dijelaskan, secara lengkap ciri ciri fi’il tersebut baik fi’I; madhi, fi’il mudhori” dan fi’il amr terdapat pada bentuk atau pola berikut :
MENCOBA MELATIH DIRI
Carilah dan tulis kalimah yang merupakan Fi’il (kata kerja) :
الۤمّۤ ۚ
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ
اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ࣖ
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ
يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ
فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ